Pertumbuhan situs-situs jejaring sosial yang sangat pesat di Indonesia membuat para profesional HR (Human Resource) tidak mungkin lagi mengabaikannya.
Hari ini jumlah pengguna Facebook di Indonesia diperkirakan telah mencapai 25 juta dan menjadi negara nomor dua setelah Amerika Serikat. Sementara pengguna Twitter di Indonesia 5 juta orang dan menjadi yang terbesar di Asia. Dengan statistik seperti ini, rasanya kita akan tertinggal apabila tidak ikut berpartisipasi dalam situs-situs jejaring sosial tersebut.
Berpartisipasi di situs jejaring sosial adalah salah satu cara penting bagi siapa saja untuk memperluas wawasan dan jejaringnya. Dengan semakin marak pertumbuhannya, maka situs-situs ini pun diperkirakan akan memainkan peran yang semakin besar dalam peningkatan karir dan keberhasilan profesional seseorang.
Bila Anda masih belum yakin dan merasa buang-buang waktu saja bermain di media sosial, situs About.com memberikan 10 alasan mengapa rekan-rekan HR sebaiknya berpartisipasi di media sosial.
• Tetap terhubung/mengikuti perkembangan teman-teman dan rekan sekerja. Dengan jumlah pengguna situs jejaring sosial yang demikian besar, maka besar kemungkinan Anda dapat menemukan teman Anda, atau mantan rekan sekerja yang telah kehilangan kontak.
• Membantu teman/rekan sekerja mencari Anda. Sebaliknya, Anda pun dapat ditemukan oleh teman-teman/rekan sekerja lama yang siapa tahu selama ini mencari-cari Anda.
• Mencari kandidat untuk pekerjaan. Anda bisa menyebarkan informasi lowongan melalui jejaring online Anda dan meminta referensi kandidat. Banyak perusahaan sudah mendapatkan kandidat-kandidat terbaik mereka melalui situs seperti LinkedIn dan Facebook.
• Mencari pekerjaan baru. Sebaliknya Anda juga bisa memanfaatkan situs-situs ini untuk menemukan pekerjaan di bidang HR bila Anda berkeinginan untuk pindah dari pekerjaan sekarang.
• Membangun brand personal Anda di ranah online. Informasi yang Anda sebarkan di situs-situs jejaring sosial akan membentuk citra/persepsi tentang Anda. Disadari atau tidak, Anda sedang membangun brand personal Anda di ranah online. Jangan sampai ketika calon bos mencari tentang Anda di Google atau mesin pencari yang lain, dia tidak menemukan apa-apa, atau menemukan informasi-informasi yang negatif tentang Anda. Jagalah brand personal Anda tersebut dengan baik.
• Bergabung dengan kelompok-kelompok yang memiliki minat dan profesi yang sama. Kita bisa bergabung dengan grup-grup sesuai dengan minat dan profesi, misalnya saja di Facebook banyak orang membuat grup sesuai dengan minat/profesi/komunitas tertentu. Mengikuti grup-grup seperti ini membantu kita tetap terhubung dan terus mendapatkan informasi terbaru sesuai dengan bidang kita.
• Membangun koneksi sosial dari waktu ke waktu. Keberadaan di situs jejaring sosial meliputi berbagai usia, dan seringkali setelah memasuki situs-situs ini Anda seperti membangun sebuah keberadaan yang harus dijaga sepanjang waktu. Dari waktu ke waktu Anda akan menemukan koneksi sosial Anda terus bertumbuh dan dari berbagai usia.
• Memberikan wadah kepada user untuk berinteraksi dengan Anda. Siapakah user Anda? Apakah para manager dan karyawan? Semua konsumen ingin didengarkan kebutuhan dan keinginan mereka. Mereka ingin memberi masukan bagaimana Anda bisa melayani mereka dengan lebih baik. Situs-situs jejaring sosial adalah alat yang sangat baik untuk hal ini.
• Membangun komunitas untuk mendukung produk atau layanan perusahaan. Apakah karyawan yang menjadi “wajah” perusahaan sudah cukup tampil, terlihat menyenangkan, berwawasan, dan mudah didekati di media sosial? Anda perlu menumbuhkan karyawan-karyawan seperti ini. Lebih dari iklan yang berbayar, dunia online mencari para duta produk atau perusahaan yang dapat membangun komunitas yang setia. Karyawan dapat menjadi duta brand/perusahaan yang sangat baik.
• Perusahaan tempat Anda bekerja pun perlu membangun keberadaan di media sosial. Cepat atau lambat, pasti perusahaan atau brand Anda akan tampil/eksis di media sosial. Pengetahuan dan kepiawaian Anda berkomunikasi di media ini akan sangat berguna untuk karier Anda.