Human Insani

Human Insani

UU & Regulasi

UU & REGULASI ( SERIKAT PEKERJA )

PHI

UPAH

K3 & Jamsostek

Communication Skills - Ketrampilan Komunikasi secara Efektif

Terdapat pola komunikasi yang negatif dan pola komunikasi yang positif. Pola komunikasi yang negatif berujud pada sikap deflecting, dimana kita cenderung mengedepankan pengalaman kita sendiri (dan kemudian menerocos panjang lebar tentang berbagai hal yang pernah dialaminya), serta meminta orang lain untuk menjadi pendengar.
Pola komunikasi ini bukan hal yang aneh, dan kita mungkin sering menjumpainya dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang cenderung lebih suka menceritakan dan berbicara tentang beragam hal yang pernah dilihat atau dialaminya; daripada mendengar dengan penuh perhatian.
Dalam sebuah penelitian mengenai kata apa yang paling sering disebut dalam sebuah percakapan telpon, maka terungkap bahwa kata yang paling sering muncul adalah kata “saya…..”. Fakta ini menunjukkan bahwa setiap orang cenderung ingin lebih mengedepankan pengalaman dirinya dibanding mendengarkan secara serius.

Dengan pola deflecting semacam ini, maka orang yang tadinya ingin menyampaikan sesuatu, kini malah berbalik menjadi pendengar dari ceramah panjang lebar yang kita berikan. Dalam proses semacam ini, maka komunikasi dua arah yang produktif tidak akan terjadi.
Pola komunikasi negatif lainnya yang ada adalah pola advising, atau pola dimana kita cenderung untuk menggurui, atau memaksakan pendapat; tanpa membuka kesempatan untuk terjadinya sebuah dialog yang sehat.

Sementara itu, pola komunikasi yang positif adalah pola probing, dimana kita mengekspresikan rasa perhatian kita atas apa yang kita dengar melalui pertanyaan lebih lanjut. Proses semacam ini mendorong orang lain akan merasa dihargai dan membuka peluang bagi upaya komunikasi yang positif. Pola lainnya adalah pola refecting, dimana kita mengekspresikan empati kita dengan cara memahami situasi pembicara.
Agar kita mampu memerankan diri sebagai karyawan yang efektif, maka mestinya kita lebih banyak menggunakan pola komunikasi probing atau reflecting; dan bukan pola komunikasi deflecting atau directing. Sebab dengan demikian, kita akan bisa membangun proses komunikasi yang lebih produktif dengan sesama rekan kerja kita.

Ada tujuh prinsip komunikasi yang suportif. Tujuh prinsip ini adalah sebagai berikut:
• Berorientasi pada masalah, bukan pada pribadi.
• Ada kesesuaian antara apa yang dikatakan dengan yang dirasakan.
• Bersifat deskriptif, bukan evaluatif.
• Menghargai orang yang diajak bicara.
• Bersifat spesifik, bukannya global.
• Bersifat dua arah, tidak menyela, tidak mendominasi.
• Bertanggung jawab atas apa yang dikatakan.